Thursday, May 22, 2008

fasobrun jameel; pengajaran dari alam

Gulungan ombak menghempas pantai, mengikut irama liuk nyiur di tepian menikmati mentari petang yang kian suram. Luas lautan china selatan menggamit pandangan seolah-olah sedang bercerita tentang rahsia alam. Tentang ingatannya pada sang Kekasih yang menentukan irama kehidupannya setiap saat, setiap ketika tanpa lengah.

innafii kholqissamaawati wal ard wahtilaafillaili wannahari la ayatin li ulil albab
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal (Ali-Imran:190)

Langit dan bumi, malam dan siang, pasang dan surut; Tuhan mengajarkan tentang alam yang berpasangan.. tentang rukun alam yang pasti silih berganti. Justeru perkara serupa berlaku pada setiap makhlukNya, tanpa terkecuali. Ada bahagia dan duka, ada senang dan sukar, ada lapang dan sempit. Semuanya bahkan menjadi ujian agar terbukti siapa yang terbaik amalnya;

allazii kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala
Yang menjadikan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya (Al-Mulk:2)

Mengimbas kembali kenangan di tanah sakura, mengingatkan diri tentang erti sukar, bagaimana untuk bangkit dari kegagalan dan membebaskan diri dari sikap berputus asa. Ternyata apabila kita menyedari kekuatan itu datangnya dari Dia, kita akan merasai kekuatan itu. Bahkan kekuatan itu juga yang bisa membuat kita lebih teguh di jalanNya.

Ujian-ujian Allah itu justeru menaikkan darjat hambaNya; seperti mana Allah menaikkan rasul-rasul Ulul Azmi kerana hebatnya cubaan yang diberikan ke atas mereka yang telah berjaya dilalui dengan SABAR.

Innalillahi wainna ilaihi roji'un, sesungguhnya kita daripada Allah dan kepada Allah kita kembali.

Membebaskan diri dari bisikan syaitan yang melemahkan akan jadi makin sukar jika kita tidak berusaha memperbaiki hubungan dengan Tuhan kerana itulah kunci kekuatan atas ujian-ujian yang diturunkan. Orang yang berjaya melepasi ujian justeru adalah orang yang mengingati Tuhan dengan sabar dan penuh pengharapan. Tampak senang, namun realitinya bukan mudah untuk SABAR dan mengingati rahmat Allah.

wa'asaa an takrohu syai'an wahuwa khoirullakum, wa'asaa an tuhibbu syai'an wahuwa sharrullakum,
Boleh jadi kamu membenci sesuatu sedangkan ianya baik untuk kamu dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu sedangkan ia buruk bagimu.

Masa berlalu menemukan kita dengan kehidupan yang baru, persekitaran yang baru. Boleh jadi langkah-langkah itu makin sukar, namun pengalaman menjadikan kita lebih kuat pastinya. Namun, apabila kita menyedari setiap detik nadi itu diperhati dan ditemani Dia, insyaAllah kita pasti dapat mengharunginya.

Dia tidak pernah jemu melainkan kita sendiri yang jemu meminta kepadaNya.

Paka, tganu

1 comment:

tun izyan dalila said...

That was a wonderful post. couldnt doubt that there are a lot of times where i feel like trying to give up. But, yes, from Allah the only one that we can gain strength, and to Allah only can we seek for help.
What a coincidence that ive just read a chapter of Ar-Raheequl-Makhtum(The Sealed Nectar).It was about:

Factors inspiring patience and perseverance:
1.Unshakable belief in Allah
2.Wholeheartedly-loved leadership
3.The sense of Responsibility
4.Unwavering belief in the Truth of the Hearafter.
5.The Quran
6.Glad tidings of Success


minna, gambarimasyou ne ^_^